Jembatan Bakti
Di daratan tiongkok, di provisi shan tung kabupaten kuan yao terdapat sebuah jembatan yang dinamakan oleh penduduk setempat sebagai Jembata Bakti “ adanya jembatan tersebut karena hati bakti seseorang yang bermarga chen namanya Ik In.
Chen Ik In hidup di masa dinasti ching, didekat tempat tinggalnya mengalir sebuah sungai, yang biasanya kedalaman air dangkal saja dan orang-orang disana biasa berlalu lalang melewati sungai dangkal itu.
Pada suatu tahun di saat musim rontok, waktu itu hujan mengguyur turun ke bumi sampai berturut turut beberapa hari lamanya…, akibatnya air sungai dekat rumah chen Ik In meninggi dan air mengalir dengan derasnya. Pada waktu bersamaan, kebetulan ayah chen Ik In mempunyai urusan penting yang harus dikerjakan dan mesti melalui sungai itu yang airnya sedang mengalir deras.
Karena tergesa-gesa ingin menyelesaikan urusannya maka sang ayah bergegas menyebrangi sungai yang biasanya tenang dan dangkal. Tetapi saat itu tak di sangka air meninggi dan arusnya mengalir dengan kengcangnya, meski demikian tetap saja langkah demi langkah di jalani dan dengan susah payah mencapai sampai di tengah tengah sungai, yang mana berada pada tempat yang paling dalam airnya dan terasa arusnya makin kuat menerjang.
Dan sang ayah karena sudah cukup letih melawan arus sungai untuk sampai di tengahnya maka sesaat pijakan kakinya goyah, lalu dalam waktu bersamaan mendadak gelombang arus sungai yang kuat datang menerpa dan mendorongnya sehingga sang ayah tanpa daya terseret arus sungai yang deras dan terbawa sampai lenyap….
Waktu chen Ik In tumbuh besar, sang ibu menceritakan kisah kematian yang tragis dari ayahnya itu, dan sehabis mendengar kisah sedih sang ayah, chen Ik In merasa sesak dada saking sedihnya, sambil berkata dan bersumpah ;
“saya bersumpah akan membangun sebuah jembatan di atas sungai itu untuk mengenang ayah saya dan biarlah orang-orang dapat melewati sungai dengan aman memakai jembatan itu “
Keluarga chen Ik In tidak kaya dan tergolong pas-pasan, tapi terdorong rasa bakti untuk mengenang jasa sang ayah maka sejak saat itu dia mulai bekerja keras untuk mewujudkan harapannya membangun jembatan menlintasi sungai itu.
Setiap hari chen Ik In berdiri di tepi sungai, dengan sigapnya dia membantu orang-orang yang mau menyebrangi sungai tersebut dengan cara mengendongnya di panggung belakang dan orang-orang pun memberinya uang imbalan atas jasanya.
Hari demi hari berlalu, bulan silih berganti, sampai tahun ke tahun chen Ik In dengan tekunnya bekerja keras dan uang imbalan yang dikumpulkan dengan susah payah tidak berani sembarang dipakai, di kumpulakn dengan sungguh-sungguhnya sampai 10 tahun lebih.
Saat menghitung uangnya sudah cukup maka dia menyuruh orang lain membangun jembatan itu dan chen Ik In sendiri pun ikut serta membantu dan mengawasinya dan akhirnya jembatan pun berhasil di bangun.
Penduduk setempat merasa sangat berterima kasih kepadanya dan demi mengenang hati bakti yang begitu tulsu dan pengorbanan yang demikian besar maka jembatan itu dinamakan “JEMBATAN BAKTI”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar