Laludayi adalah seorang bhikkhu yang lamban dalam berpikir dan pelamun. Walaupun telah berusaha keras, dia tidak pernah bisa mengatakan hal yang sesuai dengan situasi pada saat itu. Oleh karena itu, pada kesempatan yang gembira dan penuh harapan dia berbicara tentang kesedihan, dan pada kesempatan yang menyedihkan dia berbicara tentang kesenangan dan kebahagiaan. Selain itu, dia tidak pernah menyadari bahwa dia telah mengucapkan hal yang tidak tepat dalam situasi tertentu.
Ketika diberitahu tentang hal ini, Sang Buddha berkata, "Orang seperti Laludayi, yang memiliki sedikit pengertian sama halnya seperti seekor lembu jantan."
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut:
Appassutāyaṃ puriso
balivaddo va jīrati
maṃsāni tassa vaḍḍhanti
pañña tassa na vaḍḍhati
Orang yang hanya belajar sedikit akan menjadi tua seperti seekor sapi;
dagingnya bertambah tetapi kebijaksanaannya tidak bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar