Sabtu, 17 Desember 2011

黃帝 Kaisar Kuning

Ribuan tahun yang silam, di sekitar daerah aliran Sungai Kuning dan Sungai Yangtze bermukim banyak penduduk marga dan klan, di antaranya Kaisar Kuning adalah pemimpin klan Youxiong yang paling terkenal di daerah aliran Sungai Kuning. Ada juga pemimpin klan Shennong yang bernama Kaisar Yan. Lalu di daerah aliran Sungai Yangtze bermukim etnis Jiuli, pemimpinnya bernama Chiyou, sangat kekar dan pandai berperang. Chiyou sering memimpin klannnya yang kuat menyerang dan mengganggu klan-klan lain.

Sekali peristiwa, Chiyou menduduki daerah Kaisar Yan, dan Kaisar Yan melarikan diri ke Zhuolu, tempat kedudukan Kaisar Kuning untuk mencari bantuan. Kaisar Kuning lalu mengajak para pemimpin klan-klan untuk melancarkan perang melawan Chiyou di padang Zhulu, itulah yang dikenal dengan “Perang Zhuolu”.

Chiyou memperoleh kemenangan berturut-turut begitu perang dimulai, tapi kemudian Kaisar Kuning mengundang naga dan binatang-binatang buas lain yang aneh untuk membantunya melawan Chiyou. Bala tentara Chiyou tak dapat menahan serangan pasukan Kaisar Kuning dan lari tunggang langgang.

Tak rela kalah perang, Chiyou mengundang Dewa Hujan dan Dewa Angin untuk membantunya. Kaisar Kuning juga tidak mau kalah. Ia mengundang Dewa Kemarau dari kayangan untuk membantu dan berhasil mengusir angin dan hujan. Dalam waktu sekejap, angin dan hujan berhenti, udara menjadi cerah.

Chiyou membuat kabut tebal dengan ilmu gaib sehingga pasukan Kaisar Kuning kehilangan arah. Melihat gelagat itu, Kaisar Kuning membuat kereta kompas membantu pasukan menentukan arah untuk keluar dari kabut.

Kaisar Kuning akhirnya dapat menangkap Chiyou. Khawatir Chiyou berbuat jahat setelah meninggal, Kaisar Kuning mengubur kepala dan badannya secara terpisah di dua tempat yang terpisah jauh.

Setelah Chiyou tewas, Kaisar Kuning melukis citranya di atas bendera tentara untuk menyemangati pasukan dan menakut-nakuti klan lain yang berani memusuhi.

Kaisar Yan dan Kaisar Kuning pada akhirnya terlibat konflik dan bertempur di tempat bernama Banquan, dan hasilnya Kaisar Yan kalah, dan kedua suku yaitu Shennong dan Youxiong berasimililasi menjadi suku Huaxia.

Generasi-generasi sesudahnya menganggap Kaisar Kuning sebagai nenek moyang bangsa Huaxia (bangsa Tionghoa). Berhubung klan Kaisar Yan dan klan Kaisar Kuning adalah kerabat dekat dan kemudian berbaur menjadi satu, maka orang Tionghoa sering menyebut diri sebagai anak cucu Kaisar Yan dan Kaisar Kuning.

Kaisar Kuning sendiri adalah seorang ilmuwan jenius. Dia menciptakan sistem kalender dan mengajarkan rakyatnya cara bertani, berburu, membuat tempat tinggal sendiri, dan merakit kapal dan gerobak. Atas perintahnya, penasehatnya, Cangjie membuat aksara pertama di China. Istrinya, Leizu adalah penenun kain sutra yang handal. Salah satu ciptaannya bersama penasehatnya, Qibo, dokter kerajaan, yang paling penting adalah Huangdi Neijing, manual pengobatan yang menjadi sumber fundamental untuk pengobatan China selama dua millenium.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar